Selasa, 20 April 2010

Bangunan Pertanian Fungsional

 Bangunan Pertanian
Adalah semua bangunan dengan berbagai macam, tipe dan strukturnya yang dipergunakan atau diaplikasikan dalam proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas.

Perancangan Bangunan Petanian harus
Mempertimbangkan faktor:
1. Teknis: Perancangan Struktural & Fungsional
2. Ekonomis:biaya, efisiensi dan umur ekonomi
3. Sosial : tradisi dan sosial budaya setempat

Macam/Jenis Bangunan Pertnian
1.B Produksi Tanaman: R kaca/greenhouse
2.B Produksi Ternak: kandang
3.B Penyimpan Hasil Pertanian:lumbung,gudang,silo
4.B Penyimpan bahan,peralatan dan mesin dan perbengkelan
5.Aneka bangunan lain: jalan,jembatan,bangunan dam atau irigasi, pagar dsb.

Pengendalian Lingkungan
1.B pertanian harus mampu mengatasi
pengaruh buruk dari lingkungan di luar
bangunan
2.Pengendalian lingkungan di dalam bangunan
Pertanian meliputi:
- Cahaya
- Suhu
- Kelembaban udara

Cahaya
1.Ultra Violet(290-390 nm) tidak
menguntungkan pertumbuhan tanaman
2.Cahaya tampak(390-700 nm)
berpengaruh pada fotosintesa
3.Infra merah (700-4000 nm) berpengaruh
pada perubahan fase veg. ke fase gen.
4.Pengaruh cahaya tergantung, spektrum,
intensitas, lama penyinaran
5. Jenis lampu sumber cahaya buatan: tingginya
intensitas cahaya yg diberikan

Suhu Udara
1.Secara tidak langsung mempengaruhi proses fisik dan kimia tan/hewan akhirnya mengendalikan proses biologi tan/hewan
2.Suhu udara optimal berbeda-beda setiap varietas tan/hewan

Faktor yang mempengaruhi suhu udara di dalam bangunan pertanian
1.Tingkat intensitas radiasi matahari
2. Perubahan panas respirasi/transpirasi/fotosintesa
3. Kehilangan panas melalui atap, dinding bangunan
4. Kehilangan panas melalui ventilasi dan bangunan konstruksi

Efek Rumah Kaca
Suhu mencapai 40 C
- Tanaman stres
- Operator greenhous tidak nyaman



Sistem Ventilasi
- Alamiah
- Buatan/mekanis



Fungsi Ventilasi
1. Mendinginkan ruangan
2. Memurnikan kembali udara di dalam ruangan
3. Menghilangkan gas-gas beracun di dalam ruangan

Kecepatan Udara mempengaruhi
1. Transpirasi
2. Evaporasi
3. Keterseiakan karbondioksida
Kecepatan udara optimal untuk tanaman 0,5 m/s sampai 1,5 m/s

Prinsip ventilasi
1. Adanya pertukaran udara di dalam ruangan
2. Ada gerakan udara yang mengalir di dalam ruangan dan mendorong udara dari dalam ke luar ruangan dengan laju volumetrik tertentu

Pertukaran Udara tergantung:
1. Panas yang dipindahkan (watt)
2. Panas spesifik udara=1004 j/kg.K
3. Densitas udara = 1.2743 kg.per meterkubik
4. Rata-rata perbedaan suhu (K)

Efek Angin
Laju ventilasi ditentukan oleh
1. Efektivitas bukaan (0,5-0,6 untuk arah
angin tegak lurus dinding dan 0,25-0,35
untuk arah diagonal
2. Luas lubang bukaan
3. Kecepatan linier dari angin

Ventilasi Mekanis
1. Memberikan efek pengendalikan suhu yang lebih baik karena dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan.
2. Memerlukan biaya investasi dan operasional
3. Yang harus dipertimbangkan secara ekonomis

Efek Thermal
Laju ventilasi tergantung:
1. Luas lubang bukaan
2. Rasio aliran aktual terhadap teoritis (0,3-0,5)
3. Percepatan gravitasi
4. Perbedaan elevasi antara inlet dan outlet
5. Suhu absolut udara di dalam
6. suhu absolut udara di luar

Sistem ventilasi mekanis dibedakan:
1. Sistem tekanan positif
Udara dimasukkan kedalam bangunan
sehingga tekanannya naik (positif)
2. Sistem tekanan negatif
Udara ditarik keluar dari dalam bangunan
yang menyebabkan tekanannya berkurang
(negatif)

Pusat Kegiatan Usaha Pertanian
Suatu wilayah di dalam suatu usaha tani yang merupakan pusat dari semua kegiatan – kegiatan atau operasional dari usaha tani tersebut

Pusat Kegiatan Usaha Pertanian Terkumpul:
- B untuk Tempat Tinggal
- B untuk Produksi
- B untuk Perlengkapan
- B untuk Pengolahan hasil
- B lainnya yang mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dng usaha tani


Faktor yg Perlu Diperhatikan untuk Perencaan
Pusat Kegiatan Usaha Pertanian:
- Lokasi atau letak
- Sumber air
- Kemiringan dan drainase
- Kondisi tanah
- Orientasi
- Iklim dan luas efektif



Perencanaan Farmstead
- Sekali dimulai: akan terus berlanjut sebagai bagian dari “ farm management”
- Penyesuaian dan tambahan = refleksi perubahan farm
- Rencana akurat, seperti apakah wujutnya nanti
- Tentukan mana yang bagus dan mana yag tidak bagus
- Analisa kebutuhan sekarang
- Antisipasi kebutuhan mendatang

Perencanaan Farm
1. Foto Udara (1 : 660) bermanfaat dalam rencana keseluruhan sebelum inspeksi pada tempat tertentu
2. Peta kontur: perlu untuk rencana drainase dan lokasi bangunan
3. Rencana FS: valuable planning tool

Faktor-Faktor yang menentukan Tata Letak
Bangunan:
1. Penentuan zone masing2 daerah kegiatan
2. Posisi dan jarak satu bangunan dengan
bangunan lainnya sehingga diperoleh
efisiensi waktu dan tenaga
3. Kemungkisan perluasan dari bangunan di
masa-masa mendatang
4. Kemungkinan timbulnya kebakaran dan
kemungkinan menjalarnya api
5. Kemungkinan timbulnya air bah yang dapat
merusakkan bangunan

Pembagian Daerah-Daerah Kegiatan
1. Daerah (zone) 1: Untuk kegiatansehari-hari dan rekreasi, kebun sayuran dan bunga, tidak menimbulkan banyak kebisingan,bau-bauan yg tidak sedap,debu dan kotoran.
2. Daerah (zone) 2: Untuk bangunan bengkel, garase, penyimpnan alat dan mesin pertanian serta perlengkapan lainnya. Penyimpanan bahan2 kimia dan bahan bakar ditempatkan di bagian luar dekat bengkel.


3. Daerah (zone) 3: Diperuntukan bagi
bangunan-bangunan pengolahan dan
penyimpanan biji-bijian dan bahan pangan
lainnya, sifatnya lbih bising dan berdebu.
Bisa ditempatkan kandang ternak kecil dan
kolam ikan.
4. Daerah (zone) 4: Mternak yg menjadi
usaha pokok, k. Sapi perah, sapi poton, k.
Ayam potong, ayam petelur, yg banyak
menimbulkan kebisingan dan bau tak sedap.

Faktor esensial di “Farmstead”
1. Kebutuhan air
2. Drainase
3. Volume Pruduksi
4. Faktor diluar

Perumahan Petani
Rumah yang baik adalah rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi penghuninya. Adapun persyaratan rumah sehat adalah:
1. Ruangan cukup luas
2. Kelembaban dalam rumah tidak terlalu
tinggi
3. Dihindarkan dari genangan air
4. sistem pembuangan sampah yang baik

6. Kemungknan timbulnya kebakaran
dihindarkan
7. Adanya jamban keluarga yang baik
8. Adanya sistem pengadaan dan
penyediaan air yang teratur

Perencanaan Rumah Sehat:
Faktor Lingkungan :
1. Iklim
2. Posisi Matahari dan Sinar Matahari
3. Arah Angin
4. Pola Hujan
5. Bencana Alam
6. Gangguan Serangga
7. Kuman dan Bahan Kimia
8. Kesehatan Lingkungan dan Kenikmatan


Iklim
1. Suhu udara
2. Kelembaban Udara
- Udara Pegunungan atau Dataran Tinggi
- Udara Perairan di Daerah Pantai atau
Dataran rendah

Keadaan Matahari
Mempengaruhi Cahaya siang dan teriknya
matahari yang panas dan menyilaukan, dapat
dikurangi dengan:
- Letak serta luas jendela dan atau pintu
- Dikendalikan dan dikurangi dengan
penanaman pohon pelindung yang akarnya
tidak merusak dan tidak mudah atah atau
tumbang.
- Pengecatan dengan warna terang



Keadaan Angin
Menambah kesejukan di dalam ruangan atau
bangunan, penempatan bangunan dimana
jendela, pintu dan ventilasinya menghadap ke
arah tertiupnya angin, jangan pengap dan
gelap


Pola Hujan
Pola hujan sangat erat hubungannya dengan
arah angin
- Rumah tidak bocor
- Lantai dan dinding tidak lembab
- Halaman rumah tidak tidak tergenang dan becek
- Halaman ditanami rumput dan bunga

Syarat Teknik Jamban Sehat:
1. Letaknya tidak terjadinya pengotoran atau
pencemaran sumber air, permukaan tanah dan lingkungan
2. Konstruksi cukup kuat, sederhana, murah, tahan lama, pantas, sopan dan sehat.
3. Kotoran yang terkumpul tidak mudah dicapai oleh lalat, serangga serta binatang lain

4. Perlu ada alat penahan bau antara ruang
pengumpulan dengan udara luar
5. Tertutup dari pandangan umum
6. Perlu ada persediaan air yang cukup

Jenis Jamban
1. Jamban Galian (cemplugan)
2. Jamban Leher Angsa
3. Jamban Bor
4. Jamban Kolam ikan

Cara dan beberapa syarat pembuatan jamban
galian (cemplungan) adalah:
1. Jauh dari tempat kediaman/perumahan
2. Lubang digali sedalam 2-3 m dengan garis
tengah 80 cm.
3. Dalamnya tergantung keadaan tanah,
permukaan air tanahdan lama penggunaan
4. Letaknya diusahakan pada tanah yang agak
longgar tapi kokoh hingga tidak
memerlukan dinding penahan

5. Pada lubang bagian atas perlu diberi
dinding dan pondasi penguat
6. Bila tanahnya terlalu longgar dan mudah
runtuh, lubang bagian dalam perlu diberi
penahan atau penguat dari beton, batu-
batu, kaleng atau drum, anyaman bambu
atau bahan lainnya.
7. Pondasi disekitar atas lubang dibuat dari
beton, batu bata bersemen, atau balok
kayu.
8. Di sekitar lantai dan pondasi ditimbun
tanah agar jamban tetap kering
9. Ditutup yang layak dan memenuhi syarat
kesehatan

Kebaikan Jamban Leher Angsa
1.Menhindarkan atau mengurangi gangguan
lalat atau serangga dan binatang lain
2. Mengurangi timbul dan tersebarnya bau
3. Dapat dipakai dengan aman oleh anak2
4. Kebersihan mudah dijaga
5. Dapat dipasang di luar maupun di dalam rumah
6. Mudah dibuat dan hemat

Kelemahan
1. Memerlukan cara2 penggunaan dan
pemeliharaan yg lebih baik,teliti dan teratur
2. Leher angsa bisa rusak atau pecah, memerlukan perbaikan, perlu waktu, biaya dan tenaga
3. Leher angsa bisa tersumbat
4. Kotoran tidak langsung jatuh ke dalam tempat pengumpul, tetapi harus didorong dengan guyuran air tersendiri.

BP 1

BANGUNAN PERTANIAN

Oleh
Dr.Ir. Sumardi HS, MS
Dr.Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS

• Pendahuluan:
- Bangunan Pertanian
- Bangunan Sipil



• Peranan Bangunan Pertanian;
- Menghasilkan
- Meningkatkan hasil
- Menghemat waktu kerja
- Menambah kenikmatan
- Menambah kesenangan petani


• Bangunan Pertanian Harus memenuhi
- Strukturalnya
- Fungsional dan arsitektur

• Macam bangunan pertanian:
- Bangunan irigasi dan drainase
- Bangunan penyimpan
- Perkantoran dan rumah petani
- Bangunan jalan
- Bangunan proses produksi
- Rumah kaca
- Kandang
- Kolam ikan


• Kebutuhan struktural
- Keamanan (safety)
- Keawetan ( durability)
- Pelayanan (serviceability)

• Perencanaan pembangunan bangunan
- Menaksir beban maksimum yang akan
ditunjang anggota struktur
- Menganalisa tegangan (stress) dan
regangan (strains) yang terjadi pada
setiap anggota struktur
- Memilih/menentukan/campuran
bahan

• Macam beban
- Beban hidup
- Bergerak
- Tidak bergerak
- Beban mati

• Analisa struktur bangunan
- Statika anggota struktur bangunan
- Dinamika
- Mekanika
- Gaya
- Vektor
- Reaksi
- Momen
- Tegangan
- Regangan
- Elastisitas
- Faktor keamanan

• Pondasi
• Pengertian pondasi
• Fungsi pondasi
• Perencanaan pembangunan pondasi
- Macam bangunan
- Macam tanah
- Kandungan air

• Macam pondasi
- Pondasi dangkal (tanpa tiang)
- Pondasi dalam (dengan tiang)
- Lansung
- Flat
- Tiang pancang
- Sumuran

• Faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan pondasi
- Ketebalan lapisan tanah
- Daya dukung tanah
- Macam lapisan tanah
- Campuran bahan
- Bentuk atau macam pondasi

• Tipe pondasi
- Pondasi dinding terusan
- Pondasi dermaga
- Pondasi rakit atau terapung
- pondasi pir
- Pondasi pancang

• Bantalan (footing)
- Fungsi
- Bentuk
- Sederhana
- Miring
- Bertingkat atau bertangga

• Luas bantalan(A)
Beban : daya dukung tanah
(P) : (S)
Lebar = 2 X lebar dinding diatasnya
Tinggi = lebar dinding
Jumlah bahan bantalan atau pondasi
V = A x D
v = volumeseluruh bahan
A= luas penampang melintang
D= panjang/ keliling sumbu podasi


• Panjang/keliling sumbu
D = 2L + 2 (W + 2t)
L = panjang bangunan diukur dari
bagian terlebar
W= lebar bangunan diukur dari dalam
t = tebal pondasi

• Tanah
- Kegunaan
1. Keteknikan (bangunan pertanian)
- Kedalaman > 2,0 meter
- Ukuran partikel 2,0 – 30,0 mm
2. Pertanian
- Kedalaman < 2,0 meter
- Ukuran partikel 1,0 – 2,0 mm
- Aktivitas Biologi


• Tanah terdiri dari:
- Fase Padat
- Fase Cair
- Fase Gas

• Hubungan Tiga Fase
1. Bobot Volume Tanah ( )


2. Bobot Jenis Partikel Tanah ( )

• C. Porositas ( )


Rasio rongga pori ( e )


• Lapisan tanah atas (top soil)
- Bahan organik tinggi
- Berwarna Gelap
- Subur
Lapisan Tanah Bawah (sub soil)
- Permeabilitas rendah
- Sifat sifat kimia rendah

• Lapisan Tanah
a. Horizon A (horizon pencucian/eluviasi):
- kaya bahan organik
- miskin unsur terlarut
b. Horizon B:
- Bahan organik rendah
- Kaya bahan terlarut (liat, oksida Fe,Al)
c. Horizon C:
- Terdiri dari hancuran bahan induk

• Bobot Volume tanah dipengaruhi:
- Tektur tanah
- Kandungan bahan organik
- Struktur tanah (rongga pori)

• DAYA DUKUNG TANAH
- Jenis tanah lapisan tanah
- Kandungan air
- Kandungan bahan organik


• JENIS TANAH
- Tanah pasir
- Tanah liat
- Tanah debu
- Tanah lempung

• Tanah Liat
- Kandungan liat > 35 %
- Porositas relatif tinggi (60 %)
- Pori berukuran kecil
- Daya hantar air lambat
- Sirkulasi udara kurang lancar
- Kemampuan menyimpan air dan hara
tinggi
- Sulit diolah (tanah berat)

• Tanah Pasir
- Kandungan pasir > 70 %
- Porositas rendah (< 40 %)
- Ruang pori berukuran besar
- Aerasi baik
- Daya hantar air cepat
- Kemampuan menyimpan air dan hara
rendah
- Mudah diolah (ringan)

• JENIS LAPISAN TANAH
- Lapisan tanah subur/gembur
- Lapisan tanah keras
- Lapisan tanah pasir
- Lapisan tanah kerikil
- Lapisan tanah liat atau lempung

• Macam daya dukung tanah
- Daya dukung terhadap perubahan
bangun
- Daya dukung terhadap keseimbangan

• Daya dukung terhadap perubahan bangun
- Jenis tanah
- Kandungan air
- Kepadatan tanah
- Luasan tanah
- Kedalaman tanah

• Daya dukung keseimbangan
- Lebar pondasi
- Dalam pondasi
- Berat isi tanah
- Kohesi tanah
- Sudut perlawanan geser

• Ciri lapisan tanah
a.Tanah atas (top soil)
- Bahan organik banyak
- Tebal 10 – 50 cm (luar jawa)
20 – 50 cm (jawa)
- Mudah menyusut
b. Tanah padas
- Lapisan padas muda (lemah)
- Lapisan padas tua (keras)
- Disarankan untuk pembuatan pondasi apabila tebal
lapisan antara 2,5 – 3,0 meter

• C. Lapisan tanah kerikil
- Terdiri dari butiran dengan ukuran 2 –
20 mm
- Melalukan air baik
- Ketebalan lebih 1 m baik untuk
pembuatan pondasi
d. Lapisan tanah pasir
- ukuran 0,2 – 2 mm
- Apabila iri pori 36 % dengan ketebalan 3 m
lebih disarankan untuk pembuatan pondasi

• Klasifikasi pasir
- Pasir halus sekali 0,02 – 0,1 mm
- Pasir halus 0,1 - 0,2 mm
- Pasir agak kasar 0,2 – 0,5 mm
- Pasir kasar 0,5 – 1,0 mm
- Pasir kasar sekali 1,0 - 2,0 mm

e. Lapisan liat atau lempung
- Mempunyai sifat plastis
- Baik sekali menyimpan air
- Mempunyai sifat mengembang dan
menyusut (pecah)
- Apabila mendapatkan tekanan dari atas
maka akan terjadi pergeseran ke
samping
- Apabila mempunyai ketebalan 2 – 3 m
disarankan untuk pembuatan pondasi


• Penyelidikan lapisan tanah
1. Penggalian tanah (sumur)
2. Menggunakan besi sonder
- panjang sonder 2-3 m
- ujung atas ada lubang
- ujung bawah lancip
- bujur sangkar ukuran 20 – 50 mm
- pada jarak 20 – 25 cm dari bawah diberi
lubang miring dengan ukuran 45 derajat

• 3. Pengeboran tanah
Cara ini dapat dilakukan lebih dalam dari cara pertama
dan kedua

Alat bor terdiri dari
- Satu unit bor
- Stang (ukuran satu biji 2-3m)
- Katrol
- Kaki yang terdiri dari 3 biji
- Meja untuk meletakkan muatan agar
turunnya pipa mudah


• Penyelidikan kekuatan tanah
1. Menggunakan muatan percobaan
Cara kerja
1. Tanah dilubangi sampai kedalaman
tertentu
2. Dasar lubang dibuat tiang beton
dengan ukuran 0,5 x 0,5 atau 1x1 m
3. Tiang beton diberi muatan/beban
4. Tinggi awal diukur
5. Penurunan ketinggian dicacat setiap hari sampai
konstan

• 2. Menggunakan tekanan udara dari
pompa dan tekanan diukur dengan
manometer

3. Menggunakan tiang Pancang
Cara kerja
- tiang pancang dimasukkan dalam
tanah
- diatas tiang pancang diberi meja untuk
meletakkan beban
- beban diberikan sedikit demi sedikit
- bemberian beban diakiri apabila penurunan sudah konstan

• Kekuatan geser tanah
Digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah menyangga beban pondasi

S = c + tan
S = kekuatan geser tanah
C = kohesi tanah
= sudut perlawanan geser
= tegangan normal pada bidang geser


• Daya dukung keseimbangan untuk pondasi menurut Terzaghi
• Pondasi memanjang

q = CNc + DNq + ½ BNj

q = daya dukung keseimbangan
B = lebar pondasi
D = kedalaman pondasi
= berat isi tanah
C = kohesi tanah
= sudut perlawanan geser
Nc, Nq, Nj faktor daya dukung yang besarnya tergantung pada besarnya sudut perlawanan geser ( )

• 2. Pondasi lingkaran
q = 1,3 CNc + DNq + 0,6 RNj
R = jari-jari pondasi

3. Pondasi bujur sangkar
q = 1,3 CNc + DNq + 0,4 BNj
B = lebar pondasi

• 4. Pondasi persegi empat

Ncr = ( 1 + 0,2 B/L)Ncs

Ncr = nilai untuk pondasi persegi
Ncs = nilai untuk pondasi memanjang
L = panjang pondasi
B = lebar pondasi

• Nilai muatan pada tanah yang diijinkan (kg/cm2)
• Pasir kali diletakkan dalam lapisan digenangi air 0,8 – 1,0
• Pasir laut diletakkan dalam lapisan digenangi air 0,5 – 0,8
• Pasir alam yang padat dengan lapisan tanah yang baik dibawahnya 2,0 – 5,0
• Pasir yang amat padat dalam lapisan lebih dari 6 cm diatas lapisan kerikil 6,0 – 7,5
• Tanah yang mengandung lempung 0,8 – 1,6
• Tanah liat diatas lapisan pasir kerikil 1,0 – 2,0
• Tanah liat tebal lapisan 3 – 4 m tercampur dengan pasir 4,0 – 5,0

• Daya dukung tanah yang aman

Tipe tanah daya dukung tanah
(lb/ft2)
• Liat berdebu halus 1200
• Lempung berpasir 2500
• Liat keras,pasir padat & grevel 4000
• Tanah organik 0
• Gravel 6000
• Batu lunak 8000
• Batu keras 15000
• Liat cukup kering dan pasir
kering 3000

• Lantai
Fungsi:
- Memisahkan secara horizontal ruangan
- Mengalihkan beban
- Memikul dinding pemisah yang tidak
terus kebawah
- Menunjang kestabilan bangunan
- Mencegah penyebaran suara udara
- Meredam suara
- Mengisolasi terhadap perubahan temperatur
- Menyebarkan beban kepada suatu bidang yang lebih
luas

• Persyaratan lantai
1. harus memiliki kekuatan yang
mencukupi
2. pembebanan pada dinding dilakukan
sedemikian rupa sehingga bidang
penyangganya cukup besar
3. memiliki cukup banyak massa untuk
dapat meredam suara udara
4. memiliki suatu susunan yang cukup lentur
untuk dapat menyerap suara
5. hendaknya lantai diankerkan pada dinding
6. Pori-pori lantai harus dapat melakukan pengisolasian terhadap udara dingin dan panas
7. berkualitas baik dan pemasangannya dapat dilakukan dengan cepat
8. tidak banyak memerlukan pemeliharaan
9. konstruksi harus kuat dan tidak berkurang kekuatannya setelah digunakan cukup lama

• Jenis lantai
- lantai kayu
- lantai batuan
- lantai baja
- lantai dari tanah
- lantai anyaman bambu
- lantai aspal

• Lantai kayu
- Keuntungan
1. Materialnya ringan,pembuatannya
dapat dilakukan cepat
2. Harga lebih rendah
3. Memiliki isolasi termis baik dan isolasi
yang memadai terhadap suara udara
suara kontak
4. pemasangan dan perbaikan mudah

• Kekurangan
- kestabilan kurang
- mudah diserang jamur dan busuk
- mudah terbakar
- ketahanan terhadap keausan sangat
rendah
- biasanya sulit rata


• Penjegahan basah dan jamur
- kayu harus diawetkan
- yang bersentuhan dengan tembok harus
di meni
- harus dilapisi dengan bahan kedap air
- harus dipasang ventilasi yang baik
- harus dilapisi agar jaumur tak menyerang

• Lantai batuan
Keuntungan
- konstruksi tegar
- isolasi yang baik terhadap suara
- mempunyai penyatuan yang kuat dengan
dinding
- pembuatan cepat dan lebih rata
- tidak kena jamur dan tahan basah

• Kekurangan
- dalam pekerjaan dibutuhkan alat
pembantu mekanis
- tidak mungkin dilakukan perubahan
setelah pemasangan
- ukuran harus dihitung secara rinci
- pemasangan pipa-pipa yang ada pada
lantai harus betul-betul diperhatikan
- pemasangan plafon dibawah lantai cukup
mahal

Lantai baja
- dapat diterapkan pada bangunan
berkerangka baja, sehingga hanpir sama
sekali tidak diperlukan perangkat
penopang
- jalur-jalur lantai baja dapat dipasang
dengan bantuan las-las titik, baut-baut
atau pasak yang terbuat dari baja
- pada kerangka beton, jalur-jalur lantai baja dapat dikokohkan diatas balok-balok beton dengan baut


• Konstruksi lantai dan loteng
1. Lantai beton dan plesteran
- bahan yang digunakan kapur, pasir,
semen atau tanah
- pembuatannya harus mencampur
bahan secara homogen
- sebelum kering harus ditumbuh
sampai kedalaman tertentu (5-10cm)
untuk kapur pasir: 2 bag.pasir: 1 bag. Kapur
dasarnya tanah stabil: 1 kapur : 3 tanah

• 2. Lapisan lantai ubin
- Alas konstruksi lantai yang dilapisi ubin
adalah urugan pasir yang disiram air
dan ditumbuk padat setinggi 10 cm
- adukan pasanga terdiri:
1 bagian kapur : 3 bagian pasir
- siar-siar diantara ubin berjarak 2mm
diisi dengan cairan semen portland

• Macam – macam ubin
1. Ubin sement portland
2. Ubin teraso
3. Ubin beton
4. Ubin keramik
5. Ubin batu alam
6. Ubin tahan asam, minyak tanah dan
alkalis

• Ubin semen portland
- Dapat dibuat melalui proses basah atau
kering yang terdiri:
lapisan atas terbuat dari semen portland
lapisan bawah terbuat dari adukan
semen

• Ubin semen dibagi menurut
1. Warna : Tanpa bahan pewarna
Dengan bahan pewarna
2. Bentuk permukaan
- rata
- rata bertepi miring
- beralur searah
- beralur dua arah atau diagonal
- ubin babat ( mosaik)

• 3. Berdasarkan mutu
Tingkat keteguhan ketahanan lap. Atas
mutu lentur pengasahan kecep. Aus
(kg/cm2) (menit) (mm/menit)
I 35 15 0,100
II 30 – 35 8 0,10 – 0,13
III 25 – 30 8 0,13 – 0,15



• Ukuran Dipasaran
Ukuran (cm) tebal minimum (mm)
15 x 15 14
20 x 20 20
25 x 25 24
30 x 30 26

• Ubin teraso
- lapisan atas: campuran pecahan halus
batu alam dan diaduk semen portland
- lapisan bawah: adukan semen portland
yang kuat
- setelah cukup keras lapisan atas diasah
atau dipoles rata

• Ubin beton
- ubin semen portland yang dibuat dengan
atau tanpa kempa
- panjang sisi > 30 cm dan tebal > 3,5 CM
- penyimpangan panjang yang diijinkan
lebih kurang 3mm

• Ubin keramik
- dibuat dari tanah liat, dengan atau tanpa
bahan tambahan dan dibakar
- bidang patah memperlihatkan hasil
pembakaran yang baik dan merata
- harus keras, permukaan tanpa catat dan
warnanya harus merata
- Harus mempunyai bentuk dan ukuran
yang tepat, sisi – sisinya harus saling tegak
lurus dan tepinya tajam
- harus tahan asam dan alkalis
- maksimal penyimpangan 1mm

• Ubin batu alam
- Ubin marmer
- Ubin granit
- Ubin andesit

• Dinding
Bahan : - Kayu - Triplek
- Beton - Anyaman bambu
- Batu - Dll
- Bata
- Batako
- Asbes


• Fungsi dinding
- Menyangga beban diatasnya
- Meneruskan beban ke lantai
- Memisahkan secara vertikal dengan ruang lain
- Mencegah penyebaran suara
- Meredam suara
- Mengisolasi terhadap perubahan
temperatur dan kelembaban udara

• Syarat dinding
- tebal harus cukup (untuk beton & bata)
- mampu menahan beban
- beban tidak boleh melebihi tegangan
yang aman
- untuk menahan tekanan lateral harus
diberi penguat atau batang kokoh
- tinggi antara lantai atau penunjang lantai
tidak boleh lebih dari 20 x tebalnya (bata) atau
18 x untuk batako
- diperlukan ikatan dalam tembokan (mortel)

• Macam konstruksi dinding
- Dinding dari batu alam
- Dinding dari beton atau campuran semen
portland, bahan tambahan dan air
- Dinding dari kayu
- Dinding dari bambu

• Konstruksi dinding dari batu alam
1. Konstrksi dinding batu alam yang kering
2. Konstruksi dinding batu kali
3. Konstruksi dinding dari batu pecahan
4. Dinding batu campuran
5. Dinding batu berlapis

• Konstruksi dinding beton
Beton terdiri dari campuran perekat, bahan tambahan dan air
- bahan perekat: semen portland
- bahan tambahan: pasir, kerikil, asbes,
semen merah, serbuk kayu,
batu apung dll.
- air : dari sungai, sumur, danau, pdam dll.


• Klasifikasi beton
K100 –K150 untuk pondasi beton bertulang
K150 – K200 untuk pondasi beton
K200 – K225 dinding beton dan lantai tidak
bertulang
K225 - K300 dinding dan loteng beton
bertulang
K300 – K 350 beton bertulang untuk jembatan
dan lainnya
K400 beton pra tekan
K menunjukkan campuran portland dalam kg/ m3
K200 artinya 200 kg semen portland untuk 1 m3 beton jadi

• Campuran pasir kerikil
- beton biasa 1:2 s/d 2:3
- beton halus 3:5 atau 5 : 7
- Air : ditentukan berdasarkan isi atau
berat dan tergantung pada
* keadaan bahan
* kelembaban bahan
* perbandingan pasir kerikil (p & k)
* penggunaan beton


Jumlah air yang ditambahkan
Semen p & k p & k
(kg) bulat pecah
plastis lembab plastis lembab
------------------ liter --------------------
• 160 140 195 180
• 165 145 200 185
• 170 150 205 190
• 175 155 210 195
350 180 160 215 200


• Perawatan beton
- perawatan agar beton homogen
- penggetaran beton dengan tradisional
atau vibrator selama ¼ - ½ menit
sebelum lewat 2 – 2,5 jam
- dihindari dari panas`dan anging selama
2 minggu
- diberi air dan ditutup dengan papan atau
plastik
- 3 minggu setelah pengecoran dapat dibuka

• Dinding batu buatan yang dibakar
- tanah liat 6 bagian
- sekam padi 2 bagian (untuk pori)
- kotoran binatang 1 bagian (membuat
panas lebih tinggi)
- air 4 bagian

• Ciri – ciri batu merah yang baik
- permukaan kasar
- warna merah seragam
- bunyinya nyaring
- tidak mudah hancur atau patah
- ukuran: p=240mm, l=115mm,t=52mm
p=230mm,l=110mm,t =50mm
- mutu:
I = kekuatan tekan > 100 kg/cm2
II = 80 – 100 kg/cm2
III = 60 - 80 kg/cm2

• Batu tidak dibakar (batako)
Bahan : - tras 5 bagian
- kapur 1 bagian
- semen portland
- air
Keuntungan:
- hemat dalam hal m2
- hemat 75 % penggunaan adukan
- berat tembok lebih ringan 50%
- tidak perlu diplester

• Konstruksi dinding batu alam
- dapat dibuat seragam
- tidak seragam
- campuran adukan kapur dan tras
Konstruksi dinding kayu
- papan disusun horizontal dan vertikal
- penyusunan dipaku atau pen pada
kerangka
- lebar dan panjang kerangka disesuaikan
dengan ukuran kayu

• Penguat pada dinding
- besarnya beban yang ditimbulkan dari
dinding tergantung volume dan bahan
- sumber beban yang berasal dari dinding
adalah:
- gaya internal: gaya ini tergantung dari
bahan geometri dinding dan letak
dinding dari permukaan tanah
- gaya eksternal: ditimbulkan oleh sumber
beban lain yang bertopang pada dinding


• Kayu
Ciri kayu yang penting untuk konstruksi bangunan pertanian
- berhubungan dengan kandungan air
- kekuatan dan keawetan kayu
- ketahanan terhadap faktor perusak
- sifat elastisitas
- muai – susut, retak, kelurusan

• Kadar air
- kayu menyimpan air dalam ruangan sel,
rusuk antar sel dan dalam dinding sel
- jumlah air yang dikandung kayu
bervariasi dari 40 – 200 % berat kayu
kering mutlak
- kandungan air dalam dinding sel kayu
berkisar antara 25 – 30 %
- Di Indonesia kayu kering udara mempunyai
kadar air rata – rata 15 %

• Kekuatan dan keawetan kayu ditentukan:
- Kadar air: k.a tinggi kekuatan rendah
- berat jenis: bj besar kekuatan besar
- kemiringan serat: makin besar
kemiringan serat terhadap sumbu
aksial maka kekuatan terhadap
gaya lengkung/lentur semakin
berkurang

• Kekuatan kayu
-LPHH membagi keawetan kayu di
Indonesia dalam 5 klas awet yaitu dengan
pengujian sebagai berikut:
1. selalu berhubungan dengan tanah
lembab
2. hanya terbuka untu angin tetapi
terlindung terhadap masukan air dan
kelembaban
3. dibawah atap yang tidak berhubungan dengan
tanah lembab dan dilindungi terhadap kelengasan
4. seperti no 3 tetapi dipelihara yang baik, selalu di cat
5. serangan oleh rayap
6. serangan oleh bubuk kayu kering

• Kelas awet kayu
Kelas kayu 1 2 3 4 5 6
I 8th 20th tak tak tdk tdk
terbatas
II 5th 15th ,, ,, jarang tdk
III 5th 10th ,, ,, agak hampir
cepat tdk
IV sngt bbr bbr 20th sngt tak
pendek th th cepat seberapa
V ,, sngt pendk ,, ,, sngt cepat

• Berdasarkan kadar air dapat dibagi 5 kelas:
I : kadar air maksimum 12 % (k kamar)
II : kadar air 12 – 15 % (kering udara)
III : kadar air 15 – 18 % ,,
IV : kadar air 18 – 35 % ( k angin)
V : kadar air > 35 %

• Hubungan tegangan yang diperkenankan
dengan berat jenis kayu mutu A

Jenis tegangan besar tegangan
P lentur 170 g
P tekan // 150 g
P tarik// 150 g
P tekan tegak 40 g
P geser// 20 g

Dimana g= berat jenis kayu


• Kelas kuat
1. Tegangan yang aman menurut klas
kuat kayu (kg/cm2)
teganagan klas kuat kayu
I II III IV V jati
P lentur 150 100 75 50 - 130
Ptk// serat 130 85 60 45 - 110
Ptr// serat 130 85 60 45 - 110
Ptk tg serat 40 25 15 10 - 3
Pges//serat 20 12 8 5 - 15

• 2. Didasarkan pada berat jenis, kekuatan
lengkung, kekuatan tekan serta
elastisitas kayu oleh LPPH Bogor
K Kuat M.E//ser B.J K.Leng K.Tek.
---------------kg/cm2 ----------------
I 125000 0,9 1100 650
II 100000 0,9-0,6 1100-725 650-425
III 80000 0,6-0,4 725-500 425-300
IV 60000 0,4-0,3 500-360 300-215
V - 0,3 360 215