Selasa, 20 April 2010

Bangunan Pertanian Fungsional

 Bangunan Pertanian
Adalah semua bangunan dengan berbagai macam, tipe dan strukturnya yang dipergunakan atau diaplikasikan dalam proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas.

Perancangan Bangunan Petanian harus
Mempertimbangkan faktor:
1. Teknis: Perancangan Struktural & Fungsional
2. Ekonomis:biaya, efisiensi dan umur ekonomi
3. Sosial : tradisi dan sosial budaya setempat

Macam/Jenis Bangunan Pertnian
1.B Produksi Tanaman: R kaca/greenhouse
2.B Produksi Ternak: kandang
3.B Penyimpan Hasil Pertanian:lumbung,gudang,silo
4.B Penyimpan bahan,peralatan dan mesin dan perbengkelan
5.Aneka bangunan lain: jalan,jembatan,bangunan dam atau irigasi, pagar dsb.

Pengendalian Lingkungan
1.B pertanian harus mampu mengatasi
pengaruh buruk dari lingkungan di luar
bangunan
2.Pengendalian lingkungan di dalam bangunan
Pertanian meliputi:
- Cahaya
- Suhu
- Kelembaban udara

Cahaya
1.Ultra Violet(290-390 nm) tidak
menguntungkan pertumbuhan tanaman
2.Cahaya tampak(390-700 nm)
berpengaruh pada fotosintesa
3.Infra merah (700-4000 nm) berpengaruh
pada perubahan fase veg. ke fase gen.
4.Pengaruh cahaya tergantung, spektrum,
intensitas, lama penyinaran
5. Jenis lampu sumber cahaya buatan: tingginya
intensitas cahaya yg diberikan

Suhu Udara
1.Secara tidak langsung mempengaruhi proses fisik dan kimia tan/hewan akhirnya mengendalikan proses biologi tan/hewan
2.Suhu udara optimal berbeda-beda setiap varietas tan/hewan

Faktor yang mempengaruhi suhu udara di dalam bangunan pertanian
1.Tingkat intensitas radiasi matahari
2. Perubahan panas respirasi/transpirasi/fotosintesa
3. Kehilangan panas melalui atap, dinding bangunan
4. Kehilangan panas melalui ventilasi dan bangunan konstruksi

Efek Rumah Kaca
Suhu mencapai 40 C
- Tanaman stres
- Operator greenhous tidak nyaman



Sistem Ventilasi
- Alamiah
- Buatan/mekanis



Fungsi Ventilasi
1. Mendinginkan ruangan
2. Memurnikan kembali udara di dalam ruangan
3. Menghilangkan gas-gas beracun di dalam ruangan

Kecepatan Udara mempengaruhi
1. Transpirasi
2. Evaporasi
3. Keterseiakan karbondioksida
Kecepatan udara optimal untuk tanaman 0,5 m/s sampai 1,5 m/s

Prinsip ventilasi
1. Adanya pertukaran udara di dalam ruangan
2. Ada gerakan udara yang mengalir di dalam ruangan dan mendorong udara dari dalam ke luar ruangan dengan laju volumetrik tertentu

Pertukaran Udara tergantung:
1. Panas yang dipindahkan (watt)
2. Panas spesifik udara=1004 j/kg.K
3. Densitas udara = 1.2743 kg.per meterkubik
4. Rata-rata perbedaan suhu (K)

Efek Angin
Laju ventilasi ditentukan oleh
1. Efektivitas bukaan (0,5-0,6 untuk arah
angin tegak lurus dinding dan 0,25-0,35
untuk arah diagonal
2. Luas lubang bukaan
3. Kecepatan linier dari angin

Ventilasi Mekanis
1. Memberikan efek pengendalikan suhu yang lebih baik karena dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan.
2. Memerlukan biaya investasi dan operasional
3. Yang harus dipertimbangkan secara ekonomis

Efek Thermal
Laju ventilasi tergantung:
1. Luas lubang bukaan
2. Rasio aliran aktual terhadap teoritis (0,3-0,5)
3. Percepatan gravitasi
4. Perbedaan elevasi antara inlet dan outlet
5. Suhu absolut udara di dalam
6. suhu absolut udara di luar

Sistem ventilasi mekanis dibedakan:
1. Sistem tekanan positif
Udara dimasukkan kedalam bangunan
sehingga tekanannya naik (positif)
2. Sistem tekanan negatif
Udara ditarik keluar dari dalam bangunan
yang menyebabkan tekanannya berkurang
(negatif)

Pusat Kegiatan Usaha Pertanian
Suatu wilayah di dalam suatu usaha tani yang merupakan pusat dari semua kegiatan – kegiatan atau operasional dari usaha tani tersebut

Pusat Kegiatan Usaha Pertanian Terkumpul:
- B untuk Tempat Tinggal
- B untuk Produksi
- B untuk Perlengkapan
- B untuk Pengolahan hasil
- B lainnya yang mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dng usaha tani


Faktor yg Perlu Diperhatikan untuk Perencaan
Pusat Kegiatan Usaha Pertanian:
- Lokasi atau letak
- Sumber air
- Kemiringan dan drainase
- Kondisi tanah
- Orientasi
- Iklim dan luas efektif



Perencanaan Farmstead
- Sekali dimulai: akan terus berlanjut sebagai bagian dari “ farm management”
- Penyesuaian dan tambahan = refleksi perubahan farm
- Rencana akurat, seperti apakah wujutnya nanti
- Tentukan mana yang bagus dan mana yag tidak bagus
- Analisa kebutuhan sekarang
- Antisipasi kebutuhan mendatang

Perencanaan Farm
1. Foto Udara (1 : 660) bermanfaat dalam rencana keseluruhan sebelum inspeksi pada tempat tertentu
2. Peta kontur: perlu untuk rencana drainase dan lokasi bangunan
3. Rencana FS: valuable planning tool

Faktor-Faktor yang menentukan Tata Letak
Bangunan:
1. Penentuan zone masing2 daerah kegiatan
2. Posisi dan jarak satu bangunan dengan
bangunan lainnya sehingga diperoleh
efisiensi waktu dan tenaga
3. Kemungkisan perluasan dari bangunan di
masa-masa mendatang
4. Kemungkinan timbulnya kebakaran dan
kemungkinan menjalarnya api
5. Kemungkinan timbulnya air bah yang dapat
merusakkan bangunan

Pembagian Daerah-Daerah Kegiatan
1. Daerah (zone) 1: Untuk kegiatansehari-hari dan rekreasi, kebun sayuran dan bunga, tidak menimbulkan banyak kebisingan,bau-bauan yg tidak sedap,debu dan kotoran.
2. Daerah (zone) 2: Untuk bangunan bengkel, garase, penyimpnan alat dan mesin pertanian serta perlengkapan lainnya. Penyimpanan bahan2 kimia dan bahan bakar ditempatkan di bagian luar dekat bengkel.


3. Daerah (zone) 3: Diperuntukan bagi
bangunan-bangunan pengolahan dan
penyimpanan biji-bijian dan bahan pangan
lainnya, sifatnya lbih bising dan berdebu.
Bisa ditempatkan kandang ternak kecil dan
kolam ikan.
4. Daerah (zone) 4: Mternak yg menjadi
usaha pokok, k. Sapi perah, sapi poton, k.
Ayam potong, ayam petelur, yg banyak
menimbulkan kebisingan dan bau tak sedap.

Faktor esensial di “Farmstead”
1. Kebutuhan air
2. Drainase
3. Volume Pruduksi
4. Faktor diluar

Perumahan Petani
Rumah yang baik adalah rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi penghuninya. Adapun persyaratan rumah sehat adalah:
1. Ruangan cukup luas
2. Kelembaban dalam rumah tidak terlalu
tinggi
3. Dihindarkan dari genangan air
4. sistem pembuangan sampah yang baik

6. Kemungknan timbulnya kebakaran
dihindarkan
7. Adanya jamban keluarga yang baik
8. Adanya sistem pengadaan dan
penyediaan air yang teratur

Perencanaan Rumah Sehat:
Faktor Lingkungan :
1. Iklim
2. Posisi Matahari dan Sinar Matahari
3. Arah Angin
4. Pola Hujan
5. Bencana Alam
6. Gangguan Serangga
7. Kuman dan Bahan Kimia
8. Kesehatan Lingkungan dan Kenikmatan


Iklim
1. Suhu udara
2. Kelembaban Udara
- Udara Pegunungan atau Dataran Tinggi
- Udara Perairan di Daerah Pantai atau
Dataran rendah

Keadaan Matahari
Mempengaruhi Cahaya siang dan teriknya
matahari yang panas dan menyilaukan, dapat
dikurangi dengan:
- Letak serta luas jendela dan atau pintu
- Dikendalikan dan dikurangi dengan
penanaman pohon pelindung yang akarnya
tidak merusak dan tidak mudah atah atau
tumbang.
- Pengecatan dengan warna terang



Keadaan Angin
Menambah kesejukan di dalam ruangan atau
bangunan, penempatan bangunan dimana
jendela, pintu dan ventilasinya menghadap ke
arah tertiupnya angin, jangan pengap dan
gelap


Pola Hujan
Pola hujan sangat erat hubungannya dengan
arah angin
- Rumah tidak bocor
- Lantai dan dinding tidak lembab
- Halaman rumah tidak tidak tergenang dan becek
- Halaman ditanami rumput dan bunga

Syarat Teknik Jamban Sehat:
1. Letaknya tidak terjadinya pengotoran atau
pencemaran sumber air, permukaan tanah dan lingkungan
2. Konstruksi cukup kuat, sederhana, murah, tahan lama, pantas, sopan dan sehat.
3. Kotoran yang terkumpul tidak mudah dicapai oleh lalat, serangga serta binatang lain

4. Perlu ada alat penahan bau antara ruang
pengumpulan dengan udara luar
5. Tertutup dari pandangan umum
6. Perlu ada persediaan air yang cukup

Jenis Jamban
1. Jamban Galian (cemplugan)
2. Jamban Leher Angsa
3. Jamban Bor
4. Jamban Kolam ikan

Cara dan beberapa syarat pembuatan jamban
galian (cemplungan) adalah:
1. Jauh dari tempat kediaman/perumahan
2. Lubang digali sedalam 2-3 m dengan garis
tengah 80 cm.
3. Dalamnya tergantung keadaan tanah,
permukaan air tanahdan lama penggunaan
4. Letaknya diusahakan pada tanah yang agak
longgar tapi kokoh hingga tidak
memerlukan dinding penahan

5. Pada lubang bagian atas perlu diberi
dinding dan pondasi penguat
6. Bila tanahnya terlalu longgar dan mudah
runtuh, lubang bagian dalam perlu diberi
penahan atau penguat dari beton, batu-
batu, kaleng atau drum, anyaman bambu
atau bahan lainnya.
7. Pondasi disekitar atas lubang dibuat dari
beton, batu bata bersemen, atau balok
kayu.
8. Di sekitar lantai dan pondasi ditimbun
tanah agar jamban tetap kering
9. Ditutup yang layak dan memenuhi syarat
kesehatan

Kebaikan Jamban Leher Angsa
1.Menhindarkan atau mengurangi gangguan
lalat atau serangga dan binatang lain
2. Mengurangi timbul dan tersebarnya bau
3. Dapat dipakai dengan aman oleh anak2
4. Kebersihan mudah dijaga
5. Dapat dipasang di luar maupun di dalam rumah
6. Mudah dibuat dan hemat

Kelemahan
1. Memerlukan cara2 penggunaan dan
pemeliharaan yg lebih baik,teliti dan teratur
2. Leher angsa bisa rusak atau pecah, memerlukan perbaikan, perlu waktu, biaya dan tenaga
3. Leher angsa bisa tersumbat
4. Kotoran tidak langsung jatuh ke dalam tempat pengumpul, tetapi harus didorong dengan guyuran air tersendiri.

3 komentar:

  1. punten,
    itu sumbernya dari mana gan ???

    BalasHapus
  2. itu dari materi kuliah dosen..:D

    BalasHapus
  3. Pak gemana prosudur perencanaan bangunan pertanian struktur????

    BalasHapus